Jumat, November 21, 2014

How To

1. Rambut dibagi jadi 2 bagian yang sama. Biar gampang,sebelah kiri A dan sebelah kanan B.

2. Terus, ambil sedikit rambut dari bagian paling kiri A dan gabungkan dari atas ke B.

3. Lakukan lagi tapi dari point B.

4. Ulang terus langkah 1 dan langkah 2, begitu seterusnya sampai ujung rambut lalu ikat kuat dengan         karet rambut.

Mau lihat lebih jelas bentuknya kayak apa? Klik Link download ini.
Selamat mencoba.

Minggu, November 09, 2014

Opini "Menjadi Indonesia"

Bisa dikatakan hari ini adalah tanggal 10 November yang diperingati sebagai Hari Pahlawan. Untuk membuka opini saya di hari spesial ini, saya punya pertanyaan "apakah kita sudah menjadi Indonesia?"
Mungkin memang terdengar mainstream di kalangan anak muda apabila membicarakan topik yang menyenggol nasionalisme, kepahlawanan, integritas bangsa dan segala hal yang menyangkut aspek-aspek hidup berbangsa dan bernegara. Namun, yang ingin saya tekankan pada hari spesial ini adalah "apakah kita sudah Menjadi Indonesia?" yang seperti saya tanyakan diawal. Tepat di Hari Pahlawan ini, saya sedikit merefleksikan diri saya sebagai anak muda bangsa ini. Ya, saya memang Orang Indonesia. Atau kalimat itu bisa saya ralat menjadi "Ya, saya merasa Orang Indonesia.". Saya adalah orang Indonesia yang tidak tahu tentang Indonesia. Bisa saya akui pengetahuan saya mengenai negara ini sangat jongkok. Atau nilai-nilai yang saya anut di kehidupan masyarakat justru bukan nilai-nilai bangsa yang mengalir dibawah kulit saya. Yang memperparah keadaan adalah ketika kita tidak bisa merefleksikan hari spesial ini. Saya baru saja masuk kelas Pkn dan mendengar beberapa petuah dari bapak pendamping kelas saya yang seakan menyentil jiwa Indonesia saya. Apakah kita hormat pada bendera merah putih? Saya rasa mayoritas akan merasa biasa saja ketika memberi hormat pada bendera pusaka negara kita ketika upacara bendera. Saya pun begitu. Namun, yang perlu di sadari adalah kenyataan untuk dapat menarik selember kain berpoles merah darah dan putih tulang itu harus mengorbankan banyak jiwa dan keringat. Begitu banyak nilai yang bisa ditarik apabila kita menghayati hal itu. Bagi pemuda jaman dahulu, mereka bisa menitikkan air mata, karena merasakan panas di badan mereka dan jantung mereka yang mendetakkan kelegaan untuk melihat selembar kain itu akhirnya berhasil ditarik sampai ujung tiang. Bagi pemuda jaman sekarang? Entahlah. Kita bisa menjawabnya dalam hati.
Tapi menurut saya(sekali lagi), untuk menjadi Indonesia bukan dengan menjawabnya dalam hati. Saya mengakui dengan lantang bahwa jiwa nasionalisme saya apabila berorientasi antara A sampai E, saya akan mendapatkan nilai E ditambah minus seribu kali. Untuk menjadi Indonesia, bukan mengerti negara ini secara teoritis seperti berapa jumlah pulau di negara ini, atau sistem pemerintahan seperti apa yang dianut Indonesia atau hal lainnya. Namun, untuk menjadi Indonesia adalah terjun langsung ke dalam maysarakat dan melihat realitas yang ada. Memahami situasi Indonesia, gejolak yang terjadi dimasyarakat yang terus berganti setiap jaman, hal-hal yang mendukung potensi kemajuan Indonesia, hal-hal yang perlu dibenahi dan yang lainnya. Bagi saya, pemuda berperan aktif dan besar bagi hal - hal semacam ini. Kita-lah yang melanjutkan perjuangan mereka untuk memperbaiki negeri nan semu ini karena dengan memahami dan terjun langsung, maka kita akan menjadi Indonesia dengan sendirinya.


Opini saya buat  setelah membaca artikel dari Kompas, 10 November 2014. Monggo Dibaca

Tugas TIK

Langkah - langkah membuat blog :
Ya, langkah pertama adalah membuat akun gmail. bagi anda yang belum punya akun gmail, bisa langsung buat ke www.gmail.com. Setelah gmail selesai dibuat, segera buka tab baru dan isi dengan alamat www.blogger.com
Silahkan masuk ke blogger dengan alamat gmail anda, kemudian klik tombol "blog baru". Akan muncul kotak berisikan Judul, Alamat dan Template yang anda inginkan. Klik "buat blog". Selamat blog anda telah jadi.